Rabu, 24 September 2014

Katanya Toleransi Itu Penting?

Hari ini saya akan menulis mengenai toleransi, ya benar toleransi. Toleransi merupakan cara bagaimana kita menghargai umat beragama lain. Apalagi saya tinggal di suatu negara yakni negara Indonesia. Indonesia merupakan suatu negara yang di kenal memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Selain itu Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki agama yakni 6 agama yang berbeda, setelah agama khong hu cu di akui agama oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pastinya toleransi ini harus berada di tengah tengah bangsa kita ini.
Namun, yang saya lihat yakni bangsa kita ini kurang menghargai agama lain. Karena mayoritas di Indonesia ini adalah agama Islam sehingga mereka lebih mengacu kepada hukum syariaat Islam, walaupun ada beberapa orang yang dapat mengahragai agama temannya. Namun jika di lihat jarang sekali hal itu terjadi.
Miris ketika saya duduk di salah satu Sekolah Menengah Atas Negreri dan saya harus mempelajari bahasa arab padahal saya tidak memeluk agama Islam. Ya, ketika saya duduk di kelas 2 saya memperoleh mata pelajaran bahasa Arab, di mata pelajaran tersebut saya tidak di ajari dari dasar mengenai huruf arab. Alhasil saya sama sekali tidak bisa melakukan pelajaran tersebut selayaknya teman-teman yang lain yang tau mengenai huruf arab. Saya merasa sangat kecewa karena seharusnya dalam lembaga pendidikan hal seperti itu tidak seharunya ada apalagi saya sekolah di sekolah negeri. Saya merasa rasa toleransi itu sangat kurang di SMA yang telah meluluskan saya tersebut.
Saya beragama Buddha, sebuah agama yang sempat melambung namanya ketika masa sriwijaya dulu. Namun kini agama ini tersingkir oleh suatu agama yang mengklaim bahwa agama tersebut benar sehingga rasa egosentrisme itupun timbul, setelah lulus dari SMA saya melanjutkan ke Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya-Tangerng Banten. Disini saya berbaur dengan teman-teman yang beragama sama dengan saya. Berbeda sekali ketika saya masih duduk di SMA dulu, yang sering di sindir-sindir ketika jam agama Islam datang. Saya masih ingat ketika teman saya yang akbrab di sapa Neng itu bilang "Suc, sorry ya aku ga bisa ngucapin ulang tahun padahal kamu lagi ulang tahun. karena dalam agama saya hal tersebut ga boleh". Saya hanya bisa melempar senyum saja pada dia, saya bertanya-tanya kepada hal yang dinamakan toleransi ini. Seharusnya rasa toleransi itu ada, tidak hanya mementikan kepercayaan seperti itu dan berpaku kepada sebuah kitab karena apabila hal tersebut belum di buktikan apakah hal yang ia katakan benar? belum tentu. 
Dalam agama saya menerangkan mengenai Ehipassiko. Ehipasiko yakni come and see ( datang dan buktikan/ lihat) di dalam ehipasikko membahas mengenai buat apa mempercayai apabila kita belum membuktikan. Benar atau salahnya sesuatu jika kita telah membuktikan hal tersebut, benar? . Di lubuk hati kecil saya yang terdalam saya hanya ingin rasa toleransi ini semakin kuat pada bangsa kita ini, karena jujur di dindir-sindir itu ga enak, saya ingin dengan keberagaman bangsa kita ini kita bisa seperti air dan minyak, selalu bersama tapi saling berdampingan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar